PKPA keempat yaitu di Kota Hujan, Bandung. Eh Kota hujan itu Bogor ya? Bukan Bandung?
Pokoknya PKPA di salah satu rumah sakit di Kota Bandung. Enaknya di Bandung itu udaranya dingin, gak kayak di Yogya.
PKPA di rumah sakit dijalani selama 2 bulan. Diawali dengan ya seperti biasa, orientasi, perkenalan terkait apa saja yang akan dilakukan selama PKPA. Kebetulan di RS tersebut sudah dibuatkan jadwal kegiatan selama 2 bulan PKPA disana. Jadwalnya sungguh mengesankan. Dimulai dari edukasi pasien rawat inap selama seminggu. Edukasi terkait dengan terapi yang diberikan kepada pasien. Kemudian tugas KPI / Key Performance Indicator. KPI merupakan suatu indikator performa dari suatu sistem atau kegiatan yang berkaitan dengan kepuasan pasien. Tugas KPI yang diberikan yatu menghitung lama waktu tunggu pasien terhadap resep, baik itu racikan maupun non racikan. Untuk resep racikan waktu tunggu hingga sekitar 60 menit. Untuk non racikan waktu tunggu sekitar 30 menit. Dari KPI ini kita bisa mengevaluasi apakah sudah sesuai dengan waktu standart seharusnya, jika belum maka hal apa yang perlu diperbaiki dan bagaimana cara perbaikannya.
Selanjutnya, tugas khusus regimen kemoterapi. Disini kita bakal mulai sedikit familiar dengan obat obat kemo dan dosisnya. Kemudian tugas journal reading. Tugas ini umum seperti yang sering didapat di kampus. Memilih jurnal (kebetulan temanya yaitu nutrisi parenteral) kemudian membaca lalu dipresentasikan untuk melihat seberapa mampu kita memahami isi jurnal.
Kemudian tugas PTO / Pemantauan Terapi Obat. Untuk seorang farmasis berlatar belakang sains teknologi seperti saya tugas ini merupakan tugas yang sangat mudah, ehmm maksud saya sangat sulit. Kita harus membaca medical record pasien, mencari tahu diagnosanya apa. Terkadang istilahnya sulit. Enak kalau diagnosanya langsung to the point "Hipertensi dengan komplikasi kanker pankreas" (misal). Lah ini, tulisannya "Obstructive Jaundice ec susp ca caput pancreas" (diagnosa pasien yang saya pilih untuk dilakukan PTO). Ga ngerti tuh diagnosanya apa dan lagi harus membaca tulisan dokter yang sangat amat...ehhmm.. ya tidak perlu saya jelaskan lah ya.
Setelah kita mengetahui diagnosa, kita mengkoreksi terapi yang diberikan apakah sudah sesuai , yang kemudian dianalisa salah satu metodenya yaitu menggunaka DRP / Drug Related Problem.
Selain tugas PTO, mahasiswa PKPA diminta untuk melakukan konseling 2 pasien rawat inap dan 2 pasien rawat jalan. Karena seorang farmasis menggunakan jas warna putih sama seperti dokter, terkadang kita sudah memperkenalkan diri sebagai calon apoteker tetapi tetap saja dipanggil 'dok' oleh pasien, atau bahkan juga ada yang memanggil "sus". Mantap dah.
Bulan kedua, kegiatan diisi dengan menjaga depo farmasi, melakukan skrining resep, terkait dengan interaksi obat. Jika ada interaksi obat yang signifikan maka kami akan menelepon atau menghubungi dokter pembuat resep dan berdiskusi apakah obat perlu diganti atau tidak. Kemudian selain menjaga depo, kami juga melakukan penyuluhan dengan tema swamedikasi.
Mungkin seperti itu gambaran kegiatan PKPA di RS. Cukup memberikan banyak pengalaman terutama di bidang klinis dan cukup menyenangkan karena bisa berkomunikasi dengan berbagai macam pasien.
Tag :
Farmasi
1 Komentar untuk "Praktek Kerja Profesi Apoteker / PKPA, Rumah Sakit, PKPA Keempat"
Minimal deposit 50rb
Bonus member baru 30%
Bonus harian 5%
Aman & Terpercaya
hanya di bit.do/bolay0
Whatsapp kami
bit.do/WA_BOLAYO
+6282321807397