Cerita yang bakal saya share ini sebenarnya tidak asing, sudah sering didengar atau dibaca. Pertama kali seingat saya, saya membaca cerita ini waktu SMP, kalau nggak salah di buku Nasreddin, buku bahasa inggris. Selain itu juga banyak di buku-buku kumpulan cerita inspirasi.
Kalau sudah sering dibaca kok malah diposting? Jawab : ya biar ada kerjaan aja..wkwk,.
Saya posting lagi hanya untuk share dan mengingatkan kita kembali, kan lumayan untuk bahan renungan diri..cie elaah..
Kata-kata ceritanya lagi-lagi saya ambil dari kisah inspirasi karya Teguh Awee.
Yang sudah ataupun yang belum baca yuks merapat. Ingat, jangan terlalu rapat, nanti sumuk,..gerah.
Cekidooott.....
..................
Suatu ketika seorang laki-laki beserta anaknya membawa seekor keledai ke pasar, di tengah perjalanan, beberapa orang melihat dan tertawa, "Lihatlah orang-orang dungu itu, mengapa mereka tidak naik ke atas keledai itu?"
Laki-laki itu mendengar perkataan tersebut, ia lalu meminta anaknya naik ke atas keledai. Seorang perempuan tua melihat mereka, "Sungguh terbalik dunia ini! Sungguh anak tak tau diri! Ia tenang-tenang saja di atas keledai sedangkan ayahnya yang tua dibiarkan berjalan".
Kali ini anak turun dari punggung keledai, dan kemudian ayahnya naik. Beberapa saat kemudian mereka berpapasan dengan gadis muda, "Mengapa kalian tidak menaiki keledai itu bersama-sama?"
Mereka menuruti nasehat gadis muda itu. Tidak lama kemudian sekelompok orang lewat. "Binatang malang, ia menanggung dua orang sekaligus, kadang-kadang orang memang sangat kejam".
Sampai disini, ayah dan anak itu mulai muak. Mereka memutuskan untuk memulai memanggul keledai tersebut. Melihat kejadian itu, orang-orang tertawa terpingkal-pingkal, "Lihat manusia keledai memanggul keledai", sorak mereka.
...................................
Makna dari cerita singkat ini sebenarnya pernah saya rasakan juga, dulu sih, ketika saya berkeinginan menjadi santa clause jadi-jadian..wakaka. Berusaha menyenangkan "semua" orang. Jadi nggak jauh beda antara niat baik dengan bodoh. hehe.. Semakin berusaha, justru menjadi tidak menyenangkan bagi orang lain.
Tapi cerita ini bukan berarti mengajak kita untuk berhenti menyenangkan orang-orang atau bahkan berbuat baik kepada orang lain. Terkadang kita juga tidak harus menyenangkan "semua" orang, ada saatnya juga menyenangkan diri sendiri. Give appreciation for yourself.
Jika Anda berusaha menyenangkan semua orang, bisa jadi Anda tak dapat menyenangkan siapapun.
Tag :
Motivasi
1 Komentar untuk "Seperti Keledai"
Kakk mita sepertinya itu bukan ed sheeran dehh. Ed sheeran tuh loving can hurt wkwkwk. Coba bill cosby
Sbtuknya ga salah sih berusaha menyenangkan org lain. Namun menurut sy mslhnya adalah
1.terkadang dikala kita ingin menyenamgkan org lain namun dianggap masih kurang dan jd depresi mungkin disitu jeleknya.
2. memang kdg kita sudah baik aja masi di anggap kurang LOL. org suka liat jeleknya org
3. Pribadi org beda2 jd bkl sulit untuk menyenangkan smua org. Bkl repot sendiri.
Jadi tetap berusaha senangkan org lain tentuny dlm hal positif dan benar juga jgn lupa senangkan diri sendiri, karena mencintai diri sendiri memang lebih sulit :)