blog ini berisi tugas-tugas kuliah dan beberapa info-info lainnya terkait kefarmasian yang diharapkan bisa membantu sodara-sodara, kerabat, dan teman-teman sekalian...^^

Bagilah Waktumu, Walau Hanya Sedetik

Kali ini bukan memenuhi permintaan salah seorang pembaca "setia" blog ini tapi memenuhi tuntutan untuk mengupdate blog ini..wkwk. Mungkin beberapa hari kedepan akan lebih sering post di label cerita inspirasi, mengingat betapa pentingnya inspirasi untuk menjalani hidup ini..cie elaah..

Kita semua pasti pernah dengar ya kata-kata "Hadiah terindah untuk orang yang kita cintai adalah WAKTU". Masih saya ambil dari buku 47 kisah inspiratif karya Teguh Awee, dengan judul cerita Jessica, saya coba share sebuah cerita yang dapat mengingatkan kita sejenak betapa pentingnya waktu untuk orang-orang yang kita cintai. Mungkin sudah banyak yang pernah membaca atau mendengar, kalo yang belum mari merapat,,,, jangan terlalu rapat, nanti sumuk.

Baca dengan penuh ketulusan dan keikhlasan hati , mungkin sebuah cerita sederhana ini bisa membuat hati kita tergugah, terharu, dan sejenisnya.

Cekidoott...
............


Terkadang kita lebih banyak melewatkan waktu di tempat kerja (karena tuntutan kerja, tuntutan uang) daripada bersama keluarga, padahal menurut Anda mana yang lebih penting, uang atau berkumpul dengan keluarga dan orang-orang yang Anda cintai?

Pada suatu malam Budi, seorang eksekutif sukses, seperti biasanya sibuk memperhatikan berkas pekerjaan kantor yang di bawanya pulang ke rumah, karena keesokan harinya ada rapat umum yang sangat penting dengan para pemegang saham.

Ketika ia sedang asyik menyeleksi dokumen kantor tersebut, putrinya Jessica datang mendekatinya, berdiri tepat disampingnya, sambil memegang buku cerita baru.

Buku itu bergambar seorang peri kecil yang imut sangat menarik perhatian Jessica, "Pah liat!"
Jessica berusaha menarik perhatian ayahnya, Budi menengok ke arahnya, sambil  menurunkan kacamatanya, kalimat yang keluar hanyalah kalimat basa-basi "Wah, buku baru ya Jes?"

"Ya papa" Jessica berseri-seri karena merasa ada tanggapan dari ayahnya.
"Bacain Jessi dong Pa" pinta jesicca lembut, "Wah papa sedang sibuk sekali, jangan sekarang deh" sanggah Budi dengan cepat.

Lalu ia segera mengalihkan perhatiannya pada kertas-kertas yang berserakkan didepannya, dengan serius, Jessica hening sejenak, namun ia belum menyerah.

Dengan suara lembut dan sedikit manja ia kembali merayu "Pa, mama bilang papa mau baca untuk Jessi"
Budi mulai agak kesal, "Jes papa sibuk, sekarang Jessi suruh mama baca ya".
"Pa, mama cibuk terus, papa liat gambarnya lucu-lucu".
"Lain kali Jessica, sana, papa lagi banyak kerjaan" Budi berusaha memusatkan perhatiannya pada lembar-lembar kertas tadi, menit demi menit berlalu, Jessica menarik nafas panjang dan tetap disitu, berdiri ditempatnya penuh harap, dan tiba-tiba ia mulai lagi.

"Pa,..gambarnya bagus, papa pasti suka", Jessica, PAPA BILANG, LAIN KALI!! kata Budi membentaknya dengan keras, kali ini Budi berhasil.

Semangat Jessica terkulai, hampir menangis, matanya berkaca-kaca dan ia bergeser menjauhi ayahnya "Iya pa, lain kali ya pa?" Ia masih sempat mendekati ayahnya dan sambil menyentuh lembut tangan ayahnya ia menaruh buku cerita di pangkuan sang Ayah.

"Pa, kalau papa ada waktu, papa baca keras-keras ya pa, supaya Jessica bisa denger".

Hari demi hari telah berlalu, tanpa terasa dua pekan telah berlalu namun permintaan Jessica tidak pernah terpenuhi, buku cerita Peri Imut, belum pernah dibacakan bagi dirinya.

Hingga suatu sore terdengar suara hentakan keras "Buukk!!" beberapa tetangga melaporkan dengna histeris bahwa Jessica terlindas kendaraan seorang pemuda mabuk yang melajukan kendaraannya dengan kencang di depan rumah Budi.

Tubuh Jessica mungil terhentak beberapa meter. Dalam keadaan yang begitu panik ambulans didatangkan secepatnya, selama perjalanan menuju rumah sakit, Jessica sempat berkata dengan begitu lirih "Jessi takut pa, Jessi takut Ma, Jessi sayang papa mama" darah segar terus keluar dari mulutnya hingga ia tidak tertolong lagi ketika sesampainya di rumah sakit terdekat.

Kejadian hari itu begitu mengguncangkan hati nurani Budi, tidak ada lagi waktu tersisa untuk memenuhi sebuah janji.

Kini yang ada hanyalah penyesalan, permintaan sang buah hati yang sangat sederhana pun tidak terpenuhi, masih segar terbayang dalam ingatan Budi tangan mungil anaknya yang memohon kepadanya untuk membacakan sebuah cerita, kini sentuhan itu terasa sangat berarti sekali.

",...papa baca keras-keras ya pa, supaya Jessica bisa denger" kata-kata Jessi terngiang-ngiang kembali.

Sore itu setelah segalanya telah berlalu, yang tersisa hanya keheningan dan kesunyian hati, canda dan riang Jessica tidak akan terdengar lagi. Budi mulai membuka buku cerita peri imut yang diambilnya perlahan dari onggokan mainan Jessica di pojok ruangan.

Bukunya sudah tidak baru lagi, sampulnya sudah usang dan koyak, beberapa coretan tak berbentuk menghiasi lembar-lembar halamannya seperti sebuah kenangan indah dari Jessica.

Budi menguatkan hati, dengan mata berkaca-kaca ia membuka halaman pertama dan membacanya dengan suara keras, tampak sekali ia berusaha membacanya dengan keras. Ia terus membcanya dengan keras-keras halaman demi halaman, dengan berlinang air mata.
"Jessi dengar papa baca ya" selang beberapa kata, hatinya memohon lagi "Jessi papa mohon ampun nak" "Papa sayang Jessi" Seakan setiap kata dalam bacaan itu begitu menggores lubuk hatinya, tak kuasa menahan itu Budi bersujud dan menangis.

...............................

Nah itu tadi sebuah cerita sederhana yang mungkin teman-teman atau kita semua pernah mengalaminya sewaktu kita kecil atau bahkan para orang tua juga pernah mengalami seperti itu terhadap anaknya. Termasuk saya dulu kecil juga pernah mengalami hal sederhana seperti Jessica di atas, yang terkadang hanya meminta sedikit perhatian ayah atau ibu tapi justru dicuekkin karena sibuk dengan aktivitas masing-masing. Cuma ya bedanya sama cerita di atas, si Jessica kayaknya sosok anak yang lucu dan imut sekali ya, kalau saya mungkin dulunya amit-amit, jadinya dicuekkin..wakaka..(bercanda).

Sekilas cerita di atas mengingatkan saya pada film Charlie and The Chocolate Factory, yang endingnya (endingnya aja ya, gak perlu cerita dari awal kan ya?) Charlie lebih memilih bersama keluarga daripada menerima hadiah sebuah pabrik coklat yang besar dari Willy Wonka.

Nah, yang sekarang lagi pada sibuk atau malah sok sibuk sampe nggak ada waktu buat yang laen, yook, berhenti sejenak dari aktivitas, yang lagi sibuk mandangin laptop buat kerja tugas, liatin timeline facebook, twitter, yang lagi sibuk galau sendiri, yang lagi LDRan sama pacar, yang lagi jauh dari orang tua, mama papa tercinta, adek kakak, kakek nenek, istri, suami, anak, diambil sejenak handphonenya, say "haii", "apa kabar", "mama lagi apa", "sehat terus kan", "kapan kita ngumpul bareng", "ada cerita apa hari ini" dll melalui chat di sosial media, kalo lagi abis paket internetnya ya melalui sms, dll (nggak perlu diajarin juga kan yaa..wkwk).
Jangan chat di friendster ya, apalagi di steam (yang hobi ngedota 2 mudeng nih biasanya). Nah ngomongin dota, yang lagi ngedota setiap waktu sampe lupa diri, lupa dunia, darat dan laut , (asal jangan lupa ingatan aja, gawat ntar), yang pacarnya sampe dicuekkin gara-gara dota, di pause bentar dotanya, diambil handphone nya (terus dibanting..wakaka..bcanda), say sepatah dua patah kata , tunjukkan kalau di saat kita sibuk kita masih memikirkan mereka yang kita cintai.

Tidak ada yang tau kapan mereka yang kita cintai bakal pergi, maka itu hadiahkanlah mereka hadiah terindah yang kita punya , yaitu WAKTU.

Senangnya bisa berbagi :)
Salam semangat buat kita semua!




time-is-free

Tag : Motivasi
2 Komentar untuk "Bagilah Waktumu, Walau Hanya Sedetik"

nice share :D keep inspiring others !

Minimal deposit 50rb
Bonus member baru 30%
Bonus harian 5%
Aman & Terpercaya
hanya di bit.do/bolay0

Whatsapp kami
bit.do/WA_BOLAYO

+6282321807397

Back To Top