blog ini berisi tugas-tugas kuliah dan beberapa info-info lainnya terkait kefarmasian yang diharapkan bisa membantu sodara-sodara, kerabat, dan teman-teman sekalian...^^

Cara Pandang Orang Tua dan Anak

Semua orang pasti akan mengalami rasanya menjadi seorang anak ataupun sebagai orang tua. Ketika menjadi peran seorang anak, sering sekali membantah perintah orang tua, merasa orang tua terlalu posesif, mengekang (sama aja ya posesif dan mengekang..hehe), dsb. Sedangkan jika menjadi peran sebagai orang tua hal tersebut dilakukan karena saking sayang dan cintanya terhadap anaknya sehingga apapun yang dilakukan adalah yang terbaik untuk anaknya. 
Sebenarnya apakah orang tua dan anak memiliki cara pandang yang berbeda atau gimana sih ya. Sedikit sharing, saya ambil dari buku Nuansa Hidup Nyanakumuda tentang cara pandang orang tua dan anak,  
               

Suatu hari saya didatangi seorang tua yang mengeluh bahwa anaknya tidak mau mendengar dan mengikuti nasehatnya. Hal ini membuat dirinya sedih dan mengakibatkan terjadinya kesenjangan antara dirinya dan sang anak. Apa yang salah pada semua ?
Orang tua karena rasa sayang dan khawatir akan masa depan sang anak, membuat peraturan-peraturan yang lebih dikenal dengan “ini boleh dan itu tidak boleh”. Di sisi lain, sang anak juga mengeluh kebijakan dari orang tua yang dianggap  over protecting hingga terkesan tidak bisa mandiri dan yang lebih ekstrim lagi, ia katakan sebagai “mematikan kreativitas dan membunuh karakter.”

Jika kita membayangkan diri kita sebagai orang tua tersebut dan mencoba untuk merasakan bagaimana perasaan orang tua terhadap anaknya, maka kita dapat memahami bahwa tidak ada satupun orangtua yang mengharapkan anaknya menderita. Orang tua tentunya menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Pada saat yang sama, kita menukar diri kita sebagai seorang anak yang merasa dikekang oleh kemauan orang tua, kita dapat merasakan bagaimana tekanan yang ada bila harus mengikuti kemauan orang tua yang tidak sesuai dengan bakat dan minat kita. Tentu hal ini dapat membuat sang anak frustasi dan putus asa.
               
Sebenarnya akar persoalan bukan terletak pada mana yang mesti dipilih, tetapi lebih dikarenakan kurangnya saling pengertian antara orang tua dan anak. Komunikasi merupakan hal penting untuk menyamakan persepsi dan menumbuhkan saling pengertian pada orang tua dan anak. Sering kali orang tua dalam berkomunikasi selalu satu arah. Orang tua ingin sang anak mengerti dan melakukan apa yang mereka harapkan. Sementara itu mereka tidak mencoba untuk mengerti cara berpikir dan keluhan sang anak. Ketika sang anak merasa tidak ingin bisa curhat dengan orang tua, maka disaat mereka memiliki masalah, orang tua sudah tidak lagi menjadi orang terdekat yang bisa memberikan kesejukan dan kedamaian. Hal penting yang dilakukan orang tua dalam berkomunikasi dengan  anak seperti yang Buddha katakan adalah pentingnya melakukan pendekatan dengan kasih sayang.
               
Walaupun orang tua mengharapkan yang terbaik bagi anaknya, bukan berarti jalan yang mereka pilih untuk anaknya tepat. Anak-anak bagaikan cermin. Kalau mereka berada dalam suasana kasih, kasih itulah yang mereka pantulkan. Kalau kasih tidak ada, mereka tidak punya apapun untuk dibagikan.
              
Kahlil Gibran suatu kali berkata “Anak-anakmu adalah bukan anak-anakmu. Meskipun mereka bersamamu, tapi mereka bukan milikmu. Engkau boleh memberikan cintamu tapi bukan pemikiranmu. Janganlah membuat mereka sama dengan mu. Biarkanlah mereka tumbuh dengan bebas.”
               
Pada batasan tertentu, orang tua memang mesti mengambil peranan penting bagi perkembangan anak-anak mereka (seperti moral etika) sebagai wujud tanggung jawab dan kasih sayang mereka. Namun orang tua semestinya memberikan kepercayaan kepada anaknya tumbuh dan berkembang sesuai dengan bakat dan minat mereka. Ini juga telah Buddha sampaikan dalam sigalovada Sutta tentang bagaimana orang tua mendidik dan mengarahkan anak mereka agar mencapai kesuksesan, salah satunya adalah memberi dukungan kepada anaknya untuk mengembangkan bakat dan minat mereka.

Tag : Motivasi
0 Komentar untuk "Cara Pandang Orang Tua dan Anak"

Back To Top